TANGERANG – Ratusan siswa SMA
Negeri 4 Kabupaten Tangerang mengadakan unjuk rasa di halaman sekolah yang
beralamat di Jalan Raya Serang Km 14 Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang,
Kamis (8/11).
Unjuk rasa ini dipicu karena pihak sekolah
telah bekerjasama dengan pihak luar untuk memungut uang parkir kendaraan siswa
yang menempuh ilmu di sekolah tersebut.
Demo diikuti oleh seluruh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 3.
Para siswa ini juga melakukan orasi di halaman kantor kepala sekolah.
“Terus terang, kami merasa kecewa dengan pihak sekolah karena telah memungut,
uang parkir dari para siswa. Selain itu, kami juga kecewa terhadap sikap kepala
sekolah yang tidak transparan tentang managemen dan keuangan sekolah. Selama
ini kami kan bayara SPP sampai seratus empat puluh lima ribu, tapi konsisi
ruangan kelas sampai saat ini masih memperihatinkan, malah ruang laboratorium
dijadikan ruang kelas. Tak hanya itu saja, kondisi WC di sekolah kami juga rusak
dan tidak layak. Kalau begini, bagaimana kami bisa sekolah dengan baik,” ungkap
Rm, salah seorang siswa yang tidak mau disebutkan namanya kepada Banten Raya
saat berlangsungnya demo, kemarin.
Saat ditemui, Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Kabupaten Tangerang,
Sofai Adnan membenarkan jika pihak sekolah telah bekerjasama dengan pihak luar
mengenai penarikan uang parkir tersebut. “Memang, kami telah bekerjasama dengan
pihak luar mengenai tarif ongkos parkir. Tapi itu semata-mata kan untuk
keamanan, dan kenyamanan siswa juga. Dan, jika ada pa-apa, atau ada motor yang
hilang, nanti kana ada yanbg bertanggung jawab untuk mengganti. Kami juga sudah
melakukan studi banding ke beberapa sekolah yang mempelakukan hal yang sama,
tapi tidak ada masalah. Tapi kalau ini dinilai salah, ya akan saya cabut lagi.
Toh kami juga belum mengikat kerjasama secara tertulis,” katanya.
Mengenai tudingan dirinya tidak transparan terhadap managemen dan keuangan,
Sofai menampik. Karena, menurutnya pihak sekolah sudah melakukan beberapa pembangunan,
dan perehapan sekolah.Sofai juga mengatakan, bahwa dirinya juga sudah siap jika
harus mundur dari jabatan kepala sekolah. “Saya juga siap kok kalau disuruh
mundur dari jabatan kepala sekolah. Tapi, itu semua kan kewenangan dari Kepala
Dinas pendidikan Kabupaten Tangerang. Bukan atas dasar tuntutan dari siswa